Panyabungan (HayuaraNet) – Camat Ulupungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Asrul membantah informasi yang menyebutkan salah satu warganya Arni (70 tahun) meninggal karena diterkam harimau sumatera. Bantahan itu disampaikan camat melalui aplikasi WhatsApp, Kamis (25/04).
Asrul menerangkan, sampai saat ini belum jelas penyebab kematian lansia itu. Dia menyebutkan pihak berwajib masih melakukan penyelidikan. “Sedang didalami pihak berwajib,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu warga yang berhasil dihubungi mengaku meragukan informasi yang menyebut adanya serangan binatang buas. “Banyak anjing berkeliaran di sekitar lokasi, logikanya tidak mungkin binatang itu berkeliaran di saat yang sama harimau muncul,” ujarnya.
Pria yang enggan namanya dituliskan ini menerangkan, secara logika ketika binatang buas menyerang manusia akan diseret menjauh dari permukiman warga. “Selain itu jilbab korban juga tidak jatuh, hanya turun ke leher,” terangnya.
Dia pun berharap pihak berwajib melakukan penyelidikan dan mengungkap kebenaran kasus ini. “Kalau memang ini serangan harimau apa tindak lanjut pihak berwenang, kalau ternyata bukan akibat itu, maka kepolisian harus mengusut sampai tuntas,” sebutnya.
Sumber mengungkapkan warga di Desa Hutapadang juga terbelah karena ada desas-desus bahwa korban meninggal bukan akibat terkaman harimau.
Sementara itu, Kapolsek Kotanopan AKP Parsaulian Ritonga menerangkan, korban meninggal akibat terkaman harimau. Hal ini ditandai dengan penemuan ikat rambut korban didekat kotoran harimau. “Jejak binatang juga ditemukan diduga milik harimau sumatera,” katanya.
Dia menjelaskan pihak kepolisian telah mengambil tiga tindakan utama. Pertama, personel Polsek Kotanopan, babinsa Koramil 14 Kotanopan, serta tenaga medis dari Puskesmas Ulupungkut melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian.
Kedua, unit Reskrim Polsek Kotanopan telah memasang garis polisi pada dua titik di sekitar lokasi penemuan mayat. Ketiga, korban dibawa ke Puskesmas Kotanopan untuk dilakukan pemeriksaan fisik penyebab kematian. (RSL)