Panyabungan (HayuaraNet) – Siang itu, Kamis (07/12) HayuaraNet menyambangi kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) untuk meminta keterangan beberapa hal yang berkaitan dengan kerja instansi yang dinakhodai Elpi Yanti Harahap ini. Di tengah kesibukan rapat dengan beberapa pegawai, perempuan energik itu menerima penulis dengan senyum ramah.
Saya duduk di sofa yang tersedia, sementara kadis PUPR masih memimpin rapat. Dia meminta saya menunggu sejenak. Beberapa menit kemudian, dua orang yang turut bersamanya pamit. “Nanti kalau sudah selesai, kita diskusikan lagi,” katanya kepada salah satu yang hendak meninggalkan ruang kerja kadis itu.
Diskusi, demikian frasa yang dipilih lulusan Universitas Sumatera Utara (USU) itu. Bukan rapat. Bagi banyak orang mungkin frasa itu tak menarik. Namun, bagi penulis itu merupakan sebuah indikasi bagaimana Elpi menempatkan dirinya perlu banyak belajar untuk memenuhi tanggung jawab jabatan yang diamanahkan kepadanya.
Pemilihan frasa itu menunjukkan bahwa dia membutuhkan pikiran-pikiran lain untuk menjadi penyeimbang pikirannya sendiri memimpin Dinas PUPR. “Saya butuh belajar banyak,” katanya di sela-sela obrolan bernas siang itu.
Elpi mengaku berat menghadapi tahun 2024. Bukan karena pekerjaan yang banyak dan menyita waktu, bukan juga hendak terlibat politik praktis, tapi karena anggaran APBD Madina untuk pembangunan fisik ditiadakan demi mendukung pesta demokrasi. Dengan begitu, ruas-ruas jalan pendek untuk tahun depan tak bisa dibangun atau dilanjutkan.
“Tapi, kami masih melihat kemungkinan di P-APBD, mudah-mudahan bisa dianggarkan meskipun sedikit karena kalau dana dari pusat itu targetnya ruas jalan panjang dan terkoneksi dengan jalan lain,” terangnya.
Namanya perempuan, kata orang lebih mengedepankan perasaan, itu pula yang terlihat dalam rencana program yang disampaikan. Dia seperti turut merasakan pentingnya ruas-ruas jalan pendek dibangun karena vital bagi masyarakat. “Seperti di Mandailing Julu, ada banyak ruas jalan pendek dan tak terkoneksi dengan jalan lain. Yang seperti ini susah masuk di pusat,” sebut mantan Kepala Bidang Bina Marga PUPR ini.
Namun, masyarakat Madina patut bersyukur. Meskipun dengan anggaran terbatas, Dinas PUPR masih akan melanjutkan pembangunan ruas jalan bersumber dari dana DAK senilai Rp28 miliar. Kemudian ada pula anggaran Bidang Cipta Karya dengan nilai yang sama serta Dana Bagi Hasil (DBH) dari provinsi untuk jalan sebesar Rp17 miliar.
“Ruas jalan Simpang Pagur-Banjar Lancat, Maga-Tano Bato, dan Aek Mata termasuk yang akan dikerjakan tahun depan. Ini akan diupayakan agar di awal tahun sudah bisa dikerjakan dan segera dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya.
Mengenai beberapa tanggul atau jembatan yang rusak akibat banjir atau terjangan air memang sengaja direnovasi dengan minimal bisa berfungsi mengingat musim hujan yang belum berakhir. Elpi khawatir dengan tingginya kadar air membuat tanah tidak padat sehingga pembangunan tidak maksimal. Tahun depan, tanggul-tanggul yang rusak itu akan dibangun sebagaimana mestinya.
“Selesai musim hujan akan langsung dikerjakan. Saya harap masyarakat memahami pengaruh cuaca saat ini terhadap bangunan kalau dipaksakan sekarang,” harapnya.
Selain tanggul, Dinas PUPR akan menganggarkan dari APBD untuk lanjutan beberapa jembatan. Elpi menerangkan, ada sejumlah jembatan yang butuh polesan akhir sehingga bisa benar-benar dimanfaatkan masyarakat.
Lalu, bagaimana dengan proyek-proyek besar tahun ini? Ternyata, hampir seluruh proyek yang ada di bawah tanggung jawab Dinas PUPR sudah rampung. Untuk Pasar Baru Panyabungan pun sebenarnya dari sisi tanggung jawab Pemkab Madina sudah selesai. Pekerjaan yang berlangsung saat ini bagian dari tanggung jawab balai. “Itu pun sudah hampir selesai. Dalam beberapa hari ini sudah PHO,” ungkapnya.
Sembari meminta waktu untuk melanjutkan aktivitas, Elpi menyampaikan agar pekerjaan ruas jalan amblas di Maga Dolok yang hampir rampung itu disampaikan kepada masyarakat. “Tinggal pemadatan agar kembali bisa dilewati mobil,” lanjut kadis PUPR.
Perbincangan singkat siang itu benar-benar bernas. Hampir seluruh percakapan fokus pada pembangunan dan rencana pembangunan infrastruktur di Madina. Elpi berharap di masa jabatannya sebagai kadis PUPR bisa memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat Madina.
“Satu lagi rencana kami, mengusulkan pembangunan ruas jalan Sipapaga-Tambangan. Itu akses vital dan secara persyaratan sepertinya cocok dengan keinginan pemerintah pusat. Insyaallah tahun depan akan kami susun perencanaannya. Semoga diterima dan tahun 2025 suda bisa dimulai pembangunannya,” tutup Elpi. (RSL)