Yogyakarta (HayuaraNet) – Situasi di Babarsari, Yogyakarta masih mencekam usai bentrok antarkelompok yang terjadi siang tadi, Senin (4/7). Beberapa ruko dan sepeda motor hangus dibakar massa. Beberapa outlet pun ikut dirusak oleh kelompok massa tersebut.
Kericuhan yang terjadi antara dua kelompok masyarakat tersebut merupakan buntut dari kasus penganiayaan yang terjadi di sebuah tempat karaoke di Babarsari.
Peristiwa ini bermula pada Sabtu (2/7) dini hari. Dikabarkan terjadi keributan di sebuah tempat hiburan yang menyebabkan beberapa orang terluka dan terpaksa harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Situasi tadi siang begitu mencekam. Pihak kepolisian pun akhirnya turun tangan karena massa semakin merangsak ke kawasan rumah warga di dekat STIE YKPN. Kawasan tersebut akhirnya ditutup beberapa jam untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.
Dikutip dari berbagai media, setidaknya empat unit armada pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi kejadian.
Debin, salah satu tukang ojek online yang melihat bentorik di Babarsari mengungkapkan kondisi di Babarsari sempat mencekam. Dia dan beberapa sopir ojek online lainnya tidak berani mengambil pesanan di daerah tersebut.
“Ngeri, mereka bawa senjata tajam di jalan. Ada motor yang dibakar juga. Kami akhirnya membatalkan pesanan yang sudah masuk di daerah itu,” ujarnya.
Kapolres Sleman AKBP Acmad Imam Rifai mengungkapkan, pihak kepolisian sudah sudah memanggil sejumlah saksi dalam bentrok di Babarsari tersebut.
“Karenanya masing-masing kelompok kami minta untuk menghormati proses hukum yang berlaku,” ujarnya.
Secara terpisah Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meminta pihak kepolisian menindak tegas para pelaku kekerasan bentrok di Babarsari.
“Kalau saya, ya, kenapa harus terjadi kekerasan, dalam arti kekerasan fisik,” ujar Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta.
Sultan meminta penanganan kasus di Babarsari tidak berhenti pada tahap mediasi, tapi juga proses hukum harus diberlakukan bagi pelaku kekerasan. (RSL)