Panyabungan (HayuaraNet) – Pengerjaan pembangunan Bandara Abdul Haris Nasution di Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dijadwal rampung pada Desember 2023 ini. Jadwal tersebut sesuai dengan keterangan resmi Kementerian Perhubungan.
Dengan demikian, per Januari 2024, bandara yang akrab disebut masyarakat sebagai Bandara Insyaallah ini akan bisa beroperasi. Salah satu perusahaan maksapai yang akan beroperasi adalah Wings Air.
Kepastian itu diperoleh sesuai hasil pertemuan Bupati Madina H. M. Jafar Sukhairi Nasution, Ketua TPPD (Tim Penggerak Percepatan Pembangunan Daerah) Todung Mulya Lubis, Irwan Hamdani Daulay, dan pihal perusahaan yang berbasis di Jakarta itu. Pertemuan berlangsung, Jumat (21/7) di Hotel Grand Hyatt Jakarta.
Usai mendengar paparan pihak Pemkab Madina, pendiri Lion Air Rusdi Kirana langsung menyetujui permintaan pemerintah agar perusahaan maskapai penerbangan itu beroperasi di Bumi Gordang Sambilan. Pengusaha kelahiran Cirebon, Jawa Barat, ini pun mengarahkan agar bupati Madina dan tim berkoordinasi dengan direktur Lion Air Grup.
“Sungguh baru kali ini saya berurusan langsung membicarakan hal seperti ini terkait maskapai yang saya miliki. Saya setuju dengan permintaan Pak Todung Mulya Lubis ini,” kata anggota Dewan Pertimbangan Presiden Joko Widodo ini.
Rusdi Kirana mengaku mendukung perluasan destinasi dan tujuan maskapai miliknya, terlebih untuk Madina yang tujuannya demi kepentingan pembangunan ekonomi daerah.
Dia menjelaskan, untuk tahap pertama penerbangan direncanakan ke Bandara Kualanamu Internasional Airport di Deli Serdang, Sumut, dan akan diperluas ke Bandara Minangkabau Internasional Airport di Sumatera Barat. “Untuk destinasi lainnya akan dilakukan secara bertahap,” jelasnya.
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila Jakarta ini menerangkan, perluasan destinasi nantinya akan berpatokan pada jumlah kenaikan penumpang dan kebutuhan masyarakat sekitar.
Sebelumnya Bupati Sukhairi menjelaskan, gagasan pembangunan bandara ini dimulai pada era bupati pertama Alm. Amru Helmy Daulay dan mulai dibangun di masa Bupati H. Dahlan Hasan Nasution.
“Selain memperpendek jarak ke ibu kota provinsi dan konektivitas nasional, bandara ini disiapkan untuk embarkasi haji dan umrah se-Tabagsel,” katanya.
Sementara itu Todung Mulya Lubis menjelaskan, bandara di Bukit Malintang itu disiapkan bukan hanya untuk pengangkutan penumpang, tapi juga angkutan kargo dan ekspor komoditas unggulan Madina ke luar negeri.
Mantan dubes Indonesia untuk Norwegia ini berharap, beroperasinya Bandara Abdul Haris Nasution akan mendorong kebangkitan ekonomi Madina dan daerah sekitarnya seperti Tapanuli Bagian Selatan, Pasaman, dan Pasaman Barat.
“Saya minta bupati Madina segera mengabari masyarakat Tabagsel dan sekitarnya untuk memanfaatkan bandara ini seoptimal mungkin,” pungkasnya. (rls)