Panyabungan (HayuaraNet) – Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution menyebutkan tim investigasi yang dipimpinnya akan melakukan rapat untuk mengambil tindakan terkait dugaan kebocoran gas beracun yang menyebabkan 8 (delapan) warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi (PMS) harus dilarikan ke rumah sakit.
Hal itu disampaikan Wabup Atika ketika dimintai keterangan terkait langkah yang akan diambil Tim Investigasi Pemkab Madina terhadap kejadian berulang yang membahayakan keselamatan warga di wilayah kerja PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), Sabtu (17/9).
“Nanti masih rapat (tim investigasi-red). Namanya tim, tidak bisa ambil keputusan secara personal,” kata Atika.
Sementara itu, Bupati H. M. Jafar Sukhairi Nasution yang juga dimintai keterangan terkait hal yang sama sampai berita ini dirilis belum memberikan jawaban.
Sebelumnya, beberapa elemen masyarakat mempertanyakan kehadiran Pemkab Madina dan tim investigasi atas dugaan kebocoran gas, Jumat (16/9) malam. Pertanyaan itu banyak dilontarkan di laman Facebook.
Beberapa di antaranya adalah Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Madina Muhammad Irwansyah Lubis, akun Sapma Ampi Madina, dan akun Megapress Madina II.
“Sampai pagi ini sudah adakah statemen Bupati/Wakil Bupati terkait kejadian di SMGP tadi malam?” tulisnya sekitar 9 jam yang lalu.
Sementara itu akun Sapma Ampi Madina terlihat menandai akun Wabup Atika.
“Bahat na marsapa Ibu Atika Azmi Utammi Nasution Ketua Tim Investigasi masalah PT. SMGP, yang berkebetulan juga sebagai Wakil Bupati Mandailing Natal,” kata mereka.
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, isi postingan tersebut kira-kira berbunyi “Banyak yang bertanya Ibu Atika Azmi Utammi Nasution Ketua Tim Investigasi masalah PT SMGP, yang berkebetulan juga sebagai Wakil Bupati Mandailing Natal”.
Akun Megapress Madina II tidak hanya mempertanyakan kehadiran pemerintah, tapi juga lembaga legislatif DPRD. Bahkan secara tegas akun tersebut menunggu suara ketua DPRD.
“Kita juga menunggu suara berapi-api sang Ketua DPRD Madina yang belum terdengar juga hasil pansusnya masih misteri sampai saat ini,” tulis akun tersebut.
“Juga Ketua Tim Investigasi Wakil Bupati Madina yang katanya mau menutup PT SMGP, sejauh mana memihak masyarakat atau perusahaan karena PT SMGP masih tetap tidak mengakui tragedi tadi malam akibat H2S yang mengorbankan 8 masyarakat masuk rumah sakit,” lanjutan dalam postingan tersebut. (RSL)