Panyabungan (HayuaraNet) – Webinar literasi yang diselenggarakan Madina Care mendapat apresiasi dari Budayawan Mandailing Askolani Nasution. Dia menilai kegiatan serupa harus lebih banyak untuk mendorong lahirnya generasi muda yang literat.
“Kegiatan seperti ini harus terus berlanjut sehingga minat literasi di daerah semakin tinggi dan banyak melahirkan penulis-penulis hebat,” katanya saat menyampaikan materi Budaya Literasi Trend Anak Muda 5.0 dalam webinar pendidikan yang digagas anak-anak muda Mandailing Natal (Madina) tersebut.
Askolani menyampaikan, untuk melahirkan anak-anak muda yang melek literasi dan cakap menulis tidak bisa dilakukan oleh satu dua orang atau kelompok, melainkan harus sama-sama didorong oleh semua elemen masyarakat.
Dalam paparannya, pria yang pernah mangabdikan diri sebagai guru di SMA 1 Natal, Kecamatan Natal ini menjelaskan, perkembangan dunia yang begitu cepat tak bisa lepas dari peranan buku. “Dalam hal pemahaman politik sosial misalnya ditulis oleh Karl Marx dengan Das Kapital, Hitler dengan Meint Kampf, dan penulis-penulis lainnya,” jelasnya, Sabtu (5/11).
“Di bidang sastra dan seni kita mengenal William Shakespeare. Bahkan banyak yang berpendapat jika bukan karena karya shakespeare, Bahasa Inggris yang kita kenal sekarang tidak akan sebagus ini,” tambah sutradara film Mandailing fenomenal “Biola Namabugang” ini.
Lebih lanjut, Askolani menerangkan, kegiatan yang diselenggarakan Madina Care Institut ini akan memberikan pengaruh bagi kemajuan daerah, utamanya dalam peningkatan literasi. “Saya sempat bertanya-tanya, generasi muda sekarang ini apakah pernah terlintas dalam benaknya agar namanya tertulis dalam buku dan menjadi dikenal seperti Tan Malaka dengan Madilog, Karl Marx dan penulis-penulis lain yang karyanya sangat terkenal,” sebutnya.
Penulis buku “Tata Bahasa Mandailing” ini mendorong agar generasi muda lebih aktif menulis dan memublikasikan karya tulis. Terlebih di masa sekarang publikasi tulisan sudah tidak sesulit zaman dahulu. “Sebab di Era 5.0 ini platform untuk menulis sangat mudah didapatkan, berbeda dengan zaman dahulu yang harus menunggu berbulan-bulan untuk menunggu sebuah tulisan terbit,” pungkasnya.
Selain Askolani Nasution, webinar yang disiarkan melalu kanal YouTube Madina Care TV itu turut menghadirkan penulis buku “Historiografi Padangsidimpuan” Budi Hatees, dan penulis muda Muttaqin Kholis Nasution. (RSL)