Hutabargot (HayuaraNet) – Pelatihan membatik jenis ecoprint di Desa Hutabargot Dolok, Kecamatan Hutabargot, menarik perhatian Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Hj. Eli Mahrani M. Jafar Sukhairi Nasution. Terlebih, pelatihan itu digerakkan oleh PKK desa setempat.
Untuk itu, usai menghadiri pelantikan ketua TP PKK desa se-Kecamatan Hutabargot, Bunda Eli-sapaan akrab Eli Mahrani-mengajak rombongan untuk mengunjungi desa yang dipimpin Idawati Harahap itu. “Saya dengar informasi mengenai rumah produksi batik yang digerakkan oleh PKK di Hutabargot Dolok. Saya ingin ke sana,” katanya, Sabtu (11/11).
Untuk diketahui, pada acara pelantikan ketua TP PKK itu ada 14 orang yang dilantik, yakni 13 istri para kepala desa terpilih, baik itu hasil Pilkades 2023 maupun Pilkades 2023, dan satu kepala desa terpilih.
Ternyata, setelah sampai di tempat pelatihan yang berada di samping Tugu Pulungan itu, Bunda Eli tak hanya sekadar melihat-lihat. Istri Bupati H. M. Jafar Sukhairi Nasution tertarik untuk membeli kain hasil buah tangan kaum ibu itu. “Ini saya beli beberapa helai, nantinya mau dijahit buat baju untuk bapak, saya, dan keluarga,” sebutnya.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Madina ini menjelaskan, rumah produksi seperti ini harus didukung sehingga bisa berkembang dan meningkatkan ekonomi masyarakat. “Kreatif. Saya apresiasi. Semoga menjadi contoh bagi desa dan kecamatan lainnya,” terang ketua PC Muslimat NU Madina ini.
Bunda Eli mengungkapkan, sebagai bentuk dukungan, dia akan menyampaikan keberadaan pelatihan batik ecoprint itu kepada bupati untuk mendapat atensi. “Semoga dengan atensi kita bersama, program ini bisa sukses dan menjadi produk unggulan di kemudian hari,” ujar Bunda PAUD Madina.
Sementara itu, Camat Hutabargot Miswar Husin Pulungan menjelaskan, sumber dana pelatihan batik ecoprint adalah dana desa. Kegiatan tersebut baru berjalan dalam satu bulan terakhir ini. “Ini masih tahap eksplorasi sumber daya. Baik bahan, jenis kain, dan motif,” terangnya.
Dia mengungkapkan, untuk mendapatkan hasil maksimal pemerintahan desa mengundang ahli batik ecoprint sebagai pelatih. Sementara, jenis kain yang digunakan sampai saat ini baru sutra, katun premis, dan dobby.
Sebagai informasi, batik ecoprint merupakan jenis batik yang diproduksi dengan menggunakan pewarna alami berasal dari tanin atau warna daun, akar, atau batang yang diaplikasikan pada kain, setelah itu kain tersebut direbus. (RSL)