Panyabungan (HayuaraNet) – Seorang anak baru lahir di Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, disebutkan mengalami kekurangan gizi (stunting). Bayi tersebut lahir dengan berat bada 2 Kg atau masuk kategori rendah.
Camat Tambangan Muslih Lubis membenarkan di wilayahnya ada anak yang lahir dalam kondisi kurang gizi. Dia mengaku menerima informasi awal dari pihak puskesmas setempat.
Terkait penyebab kondisi anak, jelas Muslih, sesuai penjelasan tenaga kesehatan setempat orang tua bayi tidak peka karena hanya mau memberikan susu (ASI) saja.
“Kata pihak puskesmas orang tuanya susah dikasih pengertian,” jelasnya.
Muslih menambahkan, tenaga kesehatan tidak tinggal diam dengan kondisi anak tersebut. “Bidan dan dokter terus melakukan pendampingan,” tutupnya.
Sementara itu sekretaris desa Anri menjelaskan, sesuai ketentuan pihaknya telah memberikan tambahan gizi kepada ibu hamil di desa itu. Termasuk ibu si bayi.
Dia mengaku, desa menganggarkan Rp7 juta untuk penanganan stunting. Tambahan gizi itu berupa susu, roti, dan makanan untuk bayi.
Pemerintah desa, jelas Anri, tidak tinggal diam dengan kondisi bayi tersebut. Pihaknya telah mengantar bayi ke RSUD Panyabungan untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Kemarin sore kami antar ke RSUD Panyabungan agar anak itu bisa dirawat dengan baik. Kami urus semuanya,” jelas Anri.
Dia menambahkan, administrasi orang tua bayi tak luput dari perhatian mereka. Hal-hal yang dibutuhkan untuk pengurusan BPJS keluarga tersebut telah diurus pemerintahan desa.
Kepala Puskesmas Tambangan dr. Sofyan yang diminta keterangan lebih lanjut terkait kondisi bayi sejak lahir tak memberikan jawaban.
Untuk diketahui, penanganan stunting merupakan salah satu program prioritas pemerintah pusat. Dana besar digelontorkan meski dalam praktiknya banyak ditemukan penyimpangan. Di lain itu, pada medio April 2023 lalu Pemkab Madina menerima penghargaan peringkat ketiga penurunan stunting di Sumatera Utara. (RSL)