Aksi Pertama Tak Ditanggapi, BEM se-Madia Ajak Wabup Debat Penanganan Stunting

Panyabungan (HayuaraNet) – Aksi pertama mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Mandailing Natal (Madina) tak mendapat tanggapan dari bupati dan wakil bupati. Oleh karena itu, mereka kembali melakukan aksi serupa, Rabu (18/10).

Dalam aksi kali ini, BEM se-Madina memulai aksinya dengan demo di depan Kantor Bupati Madina dan meminta Wakil Bupati Atika Azmi untuk keluar ruangan dan meladeni mahasiswa berdebat mengenai penanganan stunting di kabupaten ini.

“Ayo keluar ibu Wakil Bupati, mari berdebat dengan kami mahasiswa dan jelaskan bagaimana dengan penanganan stunting,” ujar koordinator aksi Khoirul Amri Rambe dalam orasinya sebagaimana dilansir dari Warta Mandailing.

Sama seperti aksi sebelumnya, mahasiswa kembali membawa replika keranda mayat sebagai bentuk protes atas ‘matinya hati nurani’ pejabat terkait penanganan stunting di Bumi Gordang Sambilan.

Khoirul Amri menyampaikan, kedatangan mereka untuk mencari keadilan dan transparansi penanganan stunting. “Seorang bocah menderita gizi buruk dinyatakan meninggal dunia tanpa mendapat perawatan atas derita yang dialaminya,” katanya.

Dalam aksi ini, mahasiswa kembali menegaskan tidak menerima perwakilan Pemkab Madina, kecuali langsung diterima oleh wakil bupati. “Kami tidak berharap perwakilan, kami ingin berdebat dengan wakil bupati lulusan luar negeri itu untuk menjelaskan ke kami terkait penanganan stunting di Madina,” tegas Amri.

Tak mendapat tanggapan dari wakil bupati, mahasiswa melampiaskan kekecewaan dengan membakar ban mobil di depan kantor bupati.

Pembakaran itu, jelas Amri, sebagai simbol membakar jiwa pemimpin yang telah mati. “Jangan halangi kami membakar ban ini,” ujar pendemo kepada polisi dan Satpol PP.

Dalam salinan surat pemberitahuan aksi yang diterima redaksi, massa BEM se-Madina hari ini akan berunjuk rasa di tiga tempat, Kantor Bupati Madina, kantor DPRD Madina, dan Mako Polres Madina.

Sementara itu, penanganan stunting yang telah menjadi sorotan masyarakat dan mahasiswa telah ditanggapi Komisi IV DPRD. Bahkan, komisi tersebut telah turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data.

Ketua Komisi IV Nisad Sidik Nasution membenarkan komisi yang dipimpinnya pada pekan lalu telah mengunjungi beberapa kecamatan dan akan dilanjutkan pada pekan ini. “Minggu lalu ada empat kecamatan, hari ini kami masih turun ke lapangan,” katanya yang dihubungi, Senin (16/10).

Ketua PAN Madina menjelaskan, latar belakang tinjauan lapangan ini adalah transparansi penggunaan anggaran dan penanganan stunting di Madina. “Ya. Ini masalah stunting,” jelasnya.

Terkait hasil temuan di lapangan, Nisad memastikan timnya telah mengumpulkan beberapa bukti dan dokumen. “Kalau saat ini belum bisa kami bagi. Sabar, ya. Selesai dulu kunjungan lapangan ini,” terangnya.

Lebih lanjut, Nisad memastikan pihaknya akan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) secara terbuka agar penanganan stunting bisa diketahui masyarakat luas secara rinci. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai