8 Warga Dilarikan ke Rumah Sakit, PT SMGP Klaim Tak Ada H2S

Panyabungan (HayuaraNet) – Meskipun ada 8 (delapan) warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi (PSM), Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang mengalami gejala muntah-muntah bahkan sampai pingsan, manajemen PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) melalui Corporate Affairs Yani Siskartika mengklaim tidak ada H2S dan kebocoran gas.

“Kondisi sumur tertutup dan tidak ada aliran fluid yang keluar dari sumur sepanjang logging dilakukan. Alat pendeteksi gas menunjukkan tidak ada H2S atau nol. Tidak ada satu pun alarm H2S yang aktif,” katanya, Sabtu (17/9).

Yani menerangkan, kegiatan operasional berjalan normal dan kondisi aman dibuktikan dengan tidak satu pun pekerja di lokasi pad T yang mengalami keluhan kesehatan.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai PersatuaPembangunan (DPC PPP) Madina Muhammad Irwansyah Lubis menyebutkan, klaim perusahaan bukan poin penting dari kejadian Jumat (16/9) kemarin.

“Faktanya ada delapan warga yang harus dilarikan ke rumah sakit saat perusahaan melakukan kegiatan logging di Pad Tanggo 11,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, ada 8 warga Sibanggor Julu yang harus dilarikan ke rumah sakit untuk memperoleh perawatan karena diduga terpapar gas beracun saat PT SMGP melakukan logging.

Sampai pagi ini, 4 di antaranya masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan. Kedelapan warga mengalami gejala yang sama, yakni mual dan muntah-muntah, bahkan ada yang sampai pingsan.

“Sampai saat ini kami juga belum bisa memastikan (penyebab-red), tapi dari pengakuan pasien ada bau menyengat yang mengakibatkan mual,” terang Direktur RSUD dr. Muhammad Rusli Pulungan. (RSL)

Mungkin Anda Menyukai